Kamis, 14 Agustus 2014
diam ku merenung
meratap akan kehidupan
membendung butiran butiran terus terlepas dari sepasang mata ini
terbayang bayang semua yang telah terjalin
waktu cepat berlalu
kisah demi kisah melukis indah
tangis tawa canda
hiasi semua
perjalanan ini belum terhenti
namun perlu perbaikan
egoisanku yang berontak
pinta selalu ada dia
mungkin ku hanya akan diam
diam diam dan selalu diam
tuk tutupi semua
IBU
dia yang selalu ada
dia yang selalu tersenyum dikala susah
dia yang selalu memeluk dikala ku sakit
dia yang selalu menggegam erat tanganku di saat ku jatuh
dia yang selalu menemani dikala ku takut sendirian
dia yang ku sebut IBU
tak lelah saran selalu terlontar dari mulut manisnya
tak pernah henti belaian halus tersentuh di pipi dan helaian rambutku
ibu cintamu tak pernah padam
untaian kata kataku
tak mungkin cukup
tuk bayar semua jasa jasamu
ibu ku butuh selalu dirimu
ku butuh selalu tawamu
ibu terima kasih atas semua yang kau beri kepada ku
ibu ku sayang padamu
Langganan:
Postingan (Atom)